Pemkot Pagaralam
Pemkot Pagaralam Data
Kerusakan Hutan Libatkan TNI
Pagaralam - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, melibatkan anggota TNI dari Kodim 0405 Lahat, untuk mendata hutan lindung yang mengalami kerusakan. “Kami bersama TNI dari Koramil Pagaralam, akan melakukan penyisiran beberapa lokasi hutan lindung yang masih banyak mengalami kerusakan akibat aksi perambahan, seperti di kawasan Gunung Dempo, Lematang dan Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Hasan Barin Ibnu, di Pagaralam, Senin.
Dia mengatakan, penyisiran akan dilakukan mulai dari kawasan hutan lindung Bukit Dingin, Bukit Kayu Manis dan kemudian termasuk sekitar hutan jati emas kawasan Gunung Dempo. “Kalau pengurangan luas wilayah hutan lindung ada sekitar 4.000 hektare, dan belum lagi yang saat ini banyak rusak akibat perambahan yang dilakukan masyarakat untuk perluasan lahan perkebunan,” ungkap dia.
Menurut dia, faktor utama kerusakan hutan karena hingga saat ini tapal batas masih belum bisa ditentukan. Kondisi ini dimanfaatkan warga untuk memperluas lahan perkebunan kopi. “Kita sudah turunkan tim beranggotakan 30 orang berasal dari petugas pengawas hutan kota untuk diterjunkan langsung di lokasi kerusakan hutan jati emas kawasan lereng Gunung Dempo,” kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya harus segera melakukan pengecekatan dan pendataan berapa sebenarnya luas hutan lindung di kaki Gunung Api Dempo, yang rusak dan titik mana saja yang beralih fungsi. “Kerusakan hutan lindung ini ada beberapa faktor, yaitu pergeseran batas wilayah hutan dengan perkebunan warga, alih fungsi hutan menjadi kebun kopi dan paling parah ilegal loging atau pencurian kayu,” ungkap dia.
Sedangkan perluasan untuk kebun, kata dia, hanya terbatas di areal yang masih cocok untuk lahan dan letaknya juga terbatas tidak sampai ke puncak Gunung Dempo. “Sementara aksi pencurian kayu tampa batas bisa meluas ke semua sisi dan daerah hutan lindung Gunung Dempo, yang memiliki luas sekitar 3.500 hektare,” ungkap dia.
Sementara itu Dandim 0405 Letkol INF Fathur Rahman didampingi Perwira Penghubung Mayor Haryo melalui Danramil 10 Pagaralam, mengatakan memang sudah ada laporan dan hasil pendataan di beberapa lokasi hutan lindung di Kota Pagaralam, kondisinya sudah banyak yang rusak akibat perambahan.
“Sebenarnya kita sudah mendapatkan data kerusakan hutan dari pihak Tim Ekspedisi Bukit Barisan 2011 lalu. Namun untuk memastikan apakah semua aktivias perambahan hutan sudah tidak ada lagi kita akan kembali melakukan pengecekan,” ujar Fatur Rahman yang juga koordinator tanggap bencana Pagaralam-Lahat. (PARDINAL)
0 komentar:
Posting Komentar