Reklamasi Pantai Tanjung Aru Sebatik

Ayub Roydon Tobing ST.MT

Kabid Pengairan DPU Nunukan

Nunukan - Sesuai dengan Janji Drs Basri dan Hj Asmah Gani pada saat melakukan kampanye orasi politiknya dipangung yang sudah disiapkan oleh KPU dan dihadiri puluhan ribu warga Sebatik bahwa manakalah dipercaya masyarakat Sebatik dan Nunukan siap membangun Sebatik disegalah utamanya sector pembangunan Infrastruktur baik didarat maupun dilaut salah satunya adalah menimbun Pantai laut Tanjung Aru seluas 600 Hektar tidak saja berjuang untuk membangun Pisik tetapi yang paling penting bagaimana anggaran itu bisa ada termasuk berjuang dipusat diberbagai Kementrian berjuang seperti ini tidaklah gampang seperti membalik telapak tangan.

            Sebenarnya Sebatik sudah dibangun pondasinya oleh pemimpin yang terdahulu namun belum maximal masih banyak yang harus dibenahi dan dibangun baik dikawasan perkotaan kawasan Perpedesaan maupun dikawasan perkebunan semua ini harus kita berjuang bersama masyrakat termasuk warga harus relah memberikan tanahnya baik untuk Infrastruktur pembangunan jalan maupun infrastruktur pembangunan lainya tidak lain adalah untuk kemajuan Sebatik sendiri, jangan harap Sebatik bisa maju dan berkembang kalau hanya pemerintah yang membangun semua itu perlu campur tangan seluruh elemen.

            Menurut Ayub Roydon tobing ST MT. Kabid pengairan dan irigasi dinas pekerjaan umum Kab Nunukan bahwa berawal dan rencana dibangun penimbunan akibat terjadinya Abrasi pantai sejak 2005 kejadian ini disampaikan langsung oleh pemerintah Kabupaten Nunukan kebeberapa kementrian sehingga tahun 2007-2009 beberapa kementrian telah mengunjungi Sebatik meninjau langsung terjadinya Abrasi pantai didesa tanjung Aru baik itu kementarian PU ,kementrian daerah tertinggal, kementrian perhubungan waktu itu Harta rajasa dan pada tahun 2010 bapak wakil presiden bersama beberapa kementrian meluangkan waktunya meninjau Lokasi tempat terjadinya Abrasi pantai didesa Tanjung Aru Sebatik.

            Selain itu adanya program reklamasi pantai yang dilaksanakan oleh pemerintah sabah Malaysia ditawau (Tawau) maka otomatis  bertambah luasan seperti yang kita lihat sekarang tawau seperti apa, melihat secara detail Kota tawau itu dulunya laut setelah ditimbun 1 kilo kelaut dan panjang 7 kilo sekarang sudah menjadi pusat perkotaan dan Perkantoran dan bahkan menjadi paru-paru perdagangan, dengan adanya pembangunan penimbunan pantai dan pemecah gelombang yang dilakukan oleh pemerintah sabah, ini mengakibatkan atau berdampak pada kerusakan lingkungan kecamatan Sebatik termasuk mengkikis Wilayah Tanjung Aru Sebatik maka kejadian ini sangat merugikan pemerintah Indonesia dan sekitar 4-5 tahun yang lalu terjadilah Abrasi pantai dan mengurangi Luasan pulau Sebatik 500 meter kedarat panjang 4 kilometer sekarang sudah menajdi laut pantai.

            Olehnya itu pemerintah Kab Nunukan mengusulkan kepusat melalui beberapa kementrian dan pada tahun 2008 pemerintah Indonesia melalui pemkab Nunukan melaksanakan perencanaan tehnis dan pemecah gelombang Reklamasi Pantai Tanjung Aru Kec Sebatik, sehingga akan dilaksankan pembangunan Pemecah Gelombang sepanjang 4 kilometer mengikuti bibir pantai  Tanjung aru masuk kelaut itu sekitar 700 meter  dan dimulai pembangunannya sejak 2009 sampai 2012 masih berlanjut sumber dana APBN dan APBD II dan tahun 2011 telah dianggarkan rp 3 Miliar sember dana dari APBD II Kab Nunukan.

            Pada tahun 2012 ini kita juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 Miliar juga dari APBD dan sumber dana dari APBN itu sebesar Rp 6 Miliar dalam pembangunan pemasangan reverment dan proyek ini di tender (lelang) secara kontrakTahun jamak sedangkan sumber dana APBN dilaksanakan secaraBentuk tahun Tunggal kata Ayub Roydon Tobing ST.MT

            Dengan adanya program pembangunan reklamasi Pantai Tanjung Aru Sebatik otomatis akan bertambah Luasan pulau Sebatik seluas kurang lebih 600 hektar Luasan ini nantinya akan digunakan untuk kawasan perdagangan,kawasan pelabuhan,kawasan dan kawasan terpadu Mandiri dan lain-lain peruntukannya, olehnya itu dalam waktu dekat pemerintah akan merelokasi Warga karena akan ditata pemukimannya kembali, Awalnya rumah masyrakat dulu terkena setelah itu panda lagi kedarat setelah didarat naik lagi Ombak atau terjadi abrasi pantai mereka 3 kali panda tempat untuk mencari keselamatan, maka dengan adanya pembangunan reklamasi pantai otomatis tidak akan terjadilah abrasi jadi mampaatnya cukup banyak serta menguntungkan bagi Pemerintah republic Indonesia dan pada umumnya maskat aklimantan timur dan pada Khususnya masyarakat Nunukan  Sebatik.

            Mengawali perencanaan ini  yakni program dari awal juga permintana warga setelah dilihat oleh pemerintah Kab Nunukan maka diusulkan kebeberapa kementrian dijakarta baik itu kementrian perhungan, kementrian Pemukiman daerah tertinggal (PDT) jadi program pembangunan reklamasi pantai Tanjung Aru Sebatik ini merupakan perpaduan beberapa kementrian dan kalau tidak salah Bupati menyam,paikan bahwa pembangunan reklamasi Pantai tanjung Aru Sebatik ini diperkirakan sebanyak Rp 45 miliar seperti yang diungkapkan bupati didepan masyarakat pd saat meresmikan genset pantauan PNPM di Desa Maspul Bahwa Sebatik telah mendapat dana APBN kurang lebih 100 miliar khusus untuk pembangunan infrastruktur jalan mulai dari Bambangan, lords, Aji Kuning dan tahun 2012-2013 wilayah ini harus mulus dan teraspal Dananya kurang lebih Rp 50 Miliar. (Erwin M)