Pencapaian Rata-rata 90 persen
Malinau -
Bupati Yansen TP dan Wakil Bupati, Topan Amrullah, belum lama ini menyampaikan
Laporang Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ). Penyampaian LKPJ kali pertama
duet Yansen TP-Topan Amrullah dilakukan dalam rapat Paripurna Ke-1 Masa Sidang
I DPRD Pdt Martin Labo, Wakil Ketua I Jhonny Laing Impang dan Wakil Ketua II
Northon Billa. Paripurna dihadiri oleh seluruh anggota dewan, pimpinan instansi
dan jajaran muspida serta tokoh-tokoh masyarakat dan partai politik.
Pdt Marthin
Labo dalam Paripurna mengatakan, penyampaian LKPJ tersebut merupakan kewajiban
konstitusional kepala dan wakil kepala daerah yang akan ditanggapi oleh dewan
selambatnya 30 hari setelah disampaikan. LKPJ tersebut, jelas Marthin Labo,
selanjutnya akan dibahas oleh panitia khusus (Pansus) yang akan dibentuk Dewan.
Pansus ini lah yang nantinya akan membahas sekaligus memberikan catatan dan
rekomendasi kepada pemerintah.
“Rekomendasi
untuk perbaikan kinerja pemerintah selanjutnya,” kata Marthin Labo. Dari waktu
penyampaian, imbuh Marthin Labo, LKPJ yang disampaikan Ynasen TP dan Topan
Amrullah kemarin paling cepat dibanding daerah lainnya. Penyampaian LKPJ
dilakukan secara bergiliran. Pertama kali disampaikan oleh Wabup Topan
Amrullah. LKPJ yang disampaikan kedua pimpinan daerah ini meliputi 2 buku
yaitu buku 1 yang berupa ringkasan umum dan buku 2 yaitu ringkasan lengkap.
Terkait
dengan anggaran dan realisasinya, Topan Amrullah, melaporkan bahwa tahun 2011
untuk sector sebesar pendapatan pemerintah berhasil merealisasikan sebesar Rp
1,647 triliun lebih atau 122 persen persen dari pendapatan tahun tersebut Rp
1,356 triliun lebih. Sedangkan untuk sector belanja, dari anggaran Rp 1,606
triliun pemerintah merealisasikan sebesar Rp 1,237 triliun atau sekitar 77,5
persen. Belanja tersebut, papar Topan Amrullah meliputi belanja operasional,
modal dan tak terduga. Untuk belanja operasional anggarannya Rp 905, 452 miliar
dan terealisasikan Rp 732, 353 miliar atau 88 persen. Modal Rp 699,154 miliar
dan terealisasikan Rp 505,551 miliar atau sekitar 70 persen. Kemudian biaya tak
terduga Rp 2 miliar dan realisasinya Rp 24 juta.
Selanjutnya
Topan Amrullah juga melaporkan pencapaian-pencapaian kegiatan wajib dan yang
menjadi pilihan pemerintah.dari laporan yang disampaikan Topan Amrullah,
rata-rata pencapaian atau realisasi program pembangunan secara fisik di seluruh
bidang/sector mencapai angka 94,86 persen dan keuangan 90,71 persen dan
realisasi keuangan 72,91 persen. Bidang Kesehatan yang memiliki 20 program,
fisik 92,87 persen dan keuangan 81,89 persen.
Pekerjaan
umum yang memiliki 8 program berhasil merealisasikan 94,76 program fisik dan
75,23 persen realisasi keuangan. Beberapa bidang mencapai realisasi fisik 100
persen, misalnya disdukcapil dengan realisasi anggaran 94,3 persen, Sosial dan
realisasi keuangan 92,87 persen. Tapi ada juga yang realisasinya dibawah 70
persen yaitu BPMD yang realisasi fisik hanya 68,91 persen dan keuangan 60,22
persen.
Sementara
itu, untuk urusan pilihan pencapaiannya rata-rata antara 80 hingga 90 persen.
Pertanian misalnya, yang memiliki 13 kegiatan realisasi fisik mencapai 95,64
persen dan keuangan 90,16 persen. Kehutanan dan perkebunan dengan 6 kegiatan,
realisasi fisik 90,58 persen dan keuangan 80,91 persen. Sedangkan Ekonomi dan
Sumber Daya Mineral realisasi fisik mencapai 92,63 persen dan keuangan 86,94
persen. Terakhir bidang perdagangan dengan 9 kegiatan. Adapun capaian kinerja
bidang perdagangan untuk fisik sebesar 94,63 persen dan keuangan 77,05 persen.
Diungkapkan
Yansen TP diawal laporan, pemerintah untuk tahun 2011 melaksanakan
program-program yang telah ditetapkan oleh pemerintah terdahulu yaitu pada
Desember 2011. Namun demikian dalam RAPBD Perubahan sebagian program Pemerintah
baru mulai dimasukkan.
Ada 3
program strategis yang dilaporkan Yansen TP, dilaksanakan pemerintah dalam
tahun 2011, yaitu dibidang pendidikan, Pemerintah Kabupaten Malinau tengah
membangun sekolah menengah umum kebangsaan yang peletakkan baru pertamanya
dilakukan oleh gubernur Kaltim pada tanggal 26 November tahun 2011 yang lalu.
“Sekolah kebangsaan ini menjadi sekolah unggulan bagi putra-putri terbaik
kabupaten Malinau dimana model pendidikannya mengedapankan pembentukkan
karakter (character building),” jelas Yansen TP. Sekolah tersebut,
tambahnya diharapkan mampu membentu kemampuan intelektual dari siswa, membentuk
akhlak dan menumbuhkan jiwa nasionalisme dengan berbasiskanbudaya bangsa yang
berbhineka tunggal ika. “Hal ini sangat penting mengigat daerah kita ini berada
diwilayah perbatasan,” tegasnya.
Kemudian
dibidang pemerintah, untuk mengimplementasikan penyelenggaraan pemerintah
yang bersih dan bebas KKN guna mewujudkan good government dan clean governance
pemerintah daerah terus melakukan pembinaan disiplin dan kinerja kepada seluruh
pegawai negeri sipil diseluruh SKPD serta kecamatan baik di perkotaan maupun
perbatasan.
Selain itu
untuk meningkatkan kinerja SKPD, pemerintah daerah saat ini tengah melakukan
penilaian kepada seluruh SKPD yang meliputi empat aspek yaitu aspek
pengelolaan tuposi, aspek pengelolaan sdm, aspek pengelolaan keuangan dan
aspek pengelolaan aset. Upaya ini dilakukan atas dasar pemikiran bahwa
kontruksi opini pemerintah daerah dibangun oleh kontruksi opini SKPD sehingga
jika opini terhadap SKPD baik maka opini terhadap pemerintah daerah pun akan
baik.
Upaya
lainnya yang sangat starategis dalam bidang pemerintah adalah diterbitkannya
peraturan bupati malinau nomor 13 tahun 2011 tentang penyerahan 31 urusan
kepada pemerintah desa dan peraturan bupati nomor 14 tahun 2011 tentang
pendelegasian kewenangan kepada pemerintah kecamatan serta diterapkannya
aplikasi electronic government.
Dibidang
pemberdayaan masyarakat, Yansen TP menjelaskan bahwa pemerintah menerapkan
model gerakan desa membangun (Gerdema) sebagai model pembangunan daerah tahun
2011-2016 pelaksaannya masih pada tahapan persiapan antara lain, pelatihan
sakmat dan sekcam, pelatihan substansial gerdema bagi aparatur desa, BPD dan
LPM, pelatih dan penempatan satgas gerdema, penyusunan pedoman gerdema,
penyusunan tipologi desa, penyusunan system informasi geografis pedesaan,
pemetaan permasalahan desa, pelimpahan kewenangan pada pemerintah kecamatan,
penyerahan urusan kepada pemerintah desa, aplikasi elekronik government,
penyelenggaraan forum perencanaan partisipatif pambangunan desa (FP3D) dan
kegiatan lainnya yang mendukung persiapan pelaksanaan model gerdema.
Terakhir
bidang kesehatan, dalam rangka percepatan realisasi komitmen daerah yaitu mewujudkan
rumah sakit daerah sebagai rumah sakit rujukan, Yansen TP menyampaikan bahwa
pemerintah daerah melalui manajemen rumah sakit umum daerah telah melakukan
langkah-langkah strategis khususnya berkaitan dengan perbaikan manajemen,
pelayanan, fasilitas rumah sakit, tenaga dokter dan medis serta kesejahteraan
seluruh stafnya. Melalui berbagai langkah tersebut, maka saat ini RSUD Malinau
telah lulus akreditasi nasional yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan.
AR
0 komentar:
Posting Komentar