Perluasan Pertanian Bulungan Dinilai Luar Biasa
Penandatanganan MoU Pertanian |
Bulungan - Kementerian Pertanian menilai luar biasa program perluasan pertanian yang dilaksanakan Kabupaten Bulungan sejak 2006. Termasuk keberanian Bupati Bulungan tidak memberi ijin lokasi perusahaan yang menggunakan lahan, namun tidak memberi kontribusi yang berarti bagi masyarakat, atau tidak menunjukkan keseriusan membangun daerah Bulungan.
“Kabupaten Bulungan sejak 2006 telah menunjukkan komitmennya dalam pembangunan pertanian khususnya dalam perluasan lahan sawah baru,” tandas Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Dr Ir Sumarjo Gatot Irianto di hadapan puluhan bupati se-Indonesia yang melaksanakan program perluasan sawah baru, Senin (12/12). Komitmen Bupati untuk meningkatkan pembangunan pertanian, lanjutnya, hendaknya menjadi contoh bagi bupati lain dalam membangun daerah masing-masing.
“Kalau daerah lain masih nanti, sedang, akan, tapi Bulungan sudah jalan sejak jauh-jauh hari,” tegasnya. Ia menambahkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian sudah menganggarkan bagi daerah kabupaten yang hendak melaksanakan program perluasan lahan sawah. Ditambah dukungan dari BUMN khususnya bidang pupuk dan benih pertanian, yang juga ditarget 100 ribu hektare lahan sawah baru setiap tahun. Ditambah lagi investasi pihak asing atau internasional yang tertarik masuk ke daerah.
Sementara, Bupati Bulungan, Drs H Budiman Arifin MSi dalam penjelasannya saat rakor perluasan areal tanaman pangan di Kementerian Pertanian menjelaskan, kegiatan cetak sawah di Bulungan sejak 2006 hingga 2011 telah melebihi target dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian. Total cetak sawah 2006-2011 mencapai 2.991 hektare, atau lebih dari target pusat total 2.800 hektare cetak sawah baru.
“Intinya sebenarnya bagaimana komitmen kita untuk membangun republik ini. Karena program ini sebenarnya untuk kemakmuran rakyat juga di bidang pertanian, termasuk menyerap tenaga kerja di bidang pertanian, baik yang lokal maupun dari luar,” ucap Budiman di hadapan puluhan bupati se-Indonesia. Kegiatan cetak sawah Bulungan tahun 2006, sambungnya, ditarget 100 hektare dengan realisasi 100 hektare. Tahun 2007 ditarget 500 hektare realisasi 563 hektare, lalu ditambah lagi 100 hektare dan berhasil direalisasikan 100 hektare. Tahun 2008, dari target 800 hektare berhasil direalisasi 853 hektare, 2009 target 200 hektare direalisasi 256 hektare, dan 2010 target 1.000 hektare direalisasi 1.019 hektare. Keberhasilan kegiatan cetak sawah ini, tegas Bupati, merupakan wujud dari komitmen seluruh masyarakat, khususnya petani di Bulungan untuk meningkatkan pertanian.
“Ini didukung juga dengan kondisi lahan yang subur, seperti diungkapkan peneliti bidang pertanian, kondisi Delta Kayan di Bulungan mirip dengan kondisi di Vietnam yang selama ini terkenal sebagai penghasil beras,” sahutnya. Paparan Bupati Bulungan itu menarik perhatian puluhan bupati yang hadir. Termasuk Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani Rais. “Saya datang ke sini untuk belajar dari Bulungan, begitu pula bupati-bupati lainnya dari seluruh Indonesia,” ucap Bupati di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan itu. (Manurung)
0 komentar:
Posting Komentar