Potensi Rumput Laut Nunukan Menjadi Primadona
|  | 
| Asmar, Kepala Dinas Perikanan dan KelautanKabupaten Nunukan | 
Nunukan - Ada beberapa Hasil Kajian dan Penelitian tentang Rumput Laut dikab Nunukan  sebenarnya tidak layak, tapi fakta dilapangan ternyata Pembudidaya rumput Laut dnunukan sunggu sangat menjanjikan dan menjadi primadona bagi masyrakat nunukan,melihat kondisi wilayah memang tidak layak tetapi hasil yg dicapai mengembirahkan khusnya kepada petani Rumput laut sendiri.
       Persoalan Pembudidaya rumput laut dinunukan mulai menunai badai yakni masalah harga pemerintah kab Nunukan melalui disprindakop belum mengambil sikap tentang Standarisasi Harga itu tergantung kwalitas dan mutunya kalau mutunya baik maka otomatis harga naik kedua semakin banyak barang dipasaran semakin nilainya tinggi dan mahalkalau barang tidak ada otomatis mahal  dia mengikuti HUKUM pasar
     Adapun masalah yang manjadi  persoalan rumput laut ini kita masih mengacuh pada harga  Ekportif artinya perusahaan yang menerima  rumput laut  kita ini  yang  dari Surabaya dam Makassar  kalau untuk menetukan harga  memang susah untuk sementara ini  dan standar harga  yang kita pakai sekarang ini  berlaku pada hukum pasar  kadang turun dan kadang naik  artinya tergantung permintaan perusahaan tersebut , dan ketika disana  harga naik maka otomatis harga  rumput laut yang ada disini  akan naik secara bersamaan .Ketika di tuntukan standar harganya  yang kita takutkan ketika perusahaan menurunkan standar harga dan siap yang akan menangung sisanya  secara optomatis  poerusahaan tidak akan membelinya.
      Sebenarnya untuk standar harga ini lebih mengarah  kepada Prindakop kalau kami ini hanya sebatas  lebih mengarah harga produksi dan mutu,Dan untu persoalan rumput laut kita disini  cukup dan terbesar dikaltim  memang mutu kita masuk kategori urutan keempat, artinya memang rumput laut  yang kita kembangkan disini berbeda yang di kembangkan di daerah lain  dan kita hanya cocok dikembangkan di daerah kita  dari Sulawesi (Takalar) .
        Adapun saran dan masukan  bahwa masalah ketika harga turun  untuk sementara tidak dijual  dan makanya perlu adanya gudang penampungan ditahun 2011 ini, memang kita akan membangun  gudang penampungan  itupun dari dianas yang sudah diprogramkan  di tahun 2011 dan lokasinya di daerah Mansapa, juga akan dibangun  gudang pengelolaan di tahun 2011 ini 
       Langka 2 yang dilakukan dinas perikanan  dalam mempasarka rumput laut yang ada di nunukan, masalah kualitas  ini juga tergantung pada pembudidaya  ( petani)  persoalan masalah  penyuluhan  itu sudah lebih dari cukup  dan maksimal , itu tergantung pada pembudidaya  kenapa persoalan aosiasi yang menangani asosiasi ini bersaing dengan Eksportif  yang dari luar, Eksportif  yang dari luar ini dia akan  dia akan mengambil  semua ( sapu rata) jadi harga  sama kualitasnya campur beda  dan inilah motif kita  yang berbeda beda  artinya ada yang leih bagus.
      Kalau petani yang membuat sendir itu tidak rugi tetapi kalau perusahaan yang memperkerjakan orang itu  memang rugi itupun kerugiannya tidak terlalu besar. Untuk lokasi yang ada di nunukan ini memang terbatas untuk masalah lokasi  masyarakat atau pembudidaya  ini itu sudah mengetahui,  sampai saat ini  kami mkenunggu rancangan perda  untuk lokasi tersebut .Untuk persoalan mutu mereka sudah pahami  dan itu dari pembudidaya  sendiri dan mereka sudah memperhitungkan kedalaman yang aman di Tanami.
         Untuk anggaran 2009 dan 2010 itu kami salurkan pada semua pembudidaya dan 2010 sendiri ada 10 kelompok  itu sudah terakomodir  semua untuk bantuan budidaya  rumput laut  itu hanya untuk tali  dan pelampung  dan termaksud bantuan mesin , untuk ditahun 2011 itu hanya ada bantuan mesin untuk budidaya  rumput laut  akan tetapi ditahun 2011 ini kami lebih mengarah  pada sarana dan prasarana termaksud gedung pengolahan karna pertimbangan kami  makin banyak anggaran  yang kita berikan  pada petani  rumput laut  ini berarti akan lebih banyak pembudidaya yang akan muncul.
       Jadi permasalahan ini adalah lahan yang terbatas , di tahun 2011  kami ada pemecahan lahan  yang kami lakukan  dan anggaran produksinya  di tahun 2011  kita akan evaluasi dan kita melihat kembali daerah  mana yang cocok yang untuk tempat pembudidaya.
      Bantuan bibit di tahun 2009 itu memang ada  dan di 2010 kemarin  karna banyaknya pembididaya, tetapi kita mengambil bibit kemarin itu  untuk di budidaya ulang  jadi ada salah satu kelompok  itu kita serahkan  kesana  termaksud PPL  membantu dan bebera nilai anggarannya  terhadap kelompok itu akan  dijual  pada kelompok2 atau masyarakat tetapi harga tetap terjangkau.
                Dana yang tercair d tahun 2011  yang direncanakan untuk membangun sarana  termaksud  gedung rumput laut  dan pengolahan yaitu 2,5 M dan peralatan tatapi dana bantuan itu tidak terlalu besar , jumlah pembudidaya  yang ada di Kab nunukan  itu mereka membentuk kelompok  atau RTP  di tahun 2011  ini ada sekitar 41,67000 KK dan ini sampai Jinu 2011, Jumlah produksi kering  sampai bulan Juni tahun  ini  2018,52 Ton  ini sekitar lima bulan (ERWIN MANURUNG)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar